SEMARANG, 24 – 01 -2014
Mentari
pagi mulai menyapa ketika kubuka kedua mataku, suara ayam berkokok membangunkan
tidurku yang lelap, aku pun mulai beranjak dari tempat tidurku yang mungil. Memulai
pagi, kubersiap-siap untuk berangkat sekolah, dengan wajah yang selalu ceria
aku berangkat bersama teman-teman yang sebangku denganku.
Sesampaiku di sekolah akupun mulai duduk di bangku dan
siap menerima ilmu yang di berikan bapak ibu guru karena saat itu aku masih
duduk di bangku kelas 6 SD. Namaku Aprillia saat itu aku tidak tau kenapa aku
sering sekali Mimisan, Lemas, dan wajah yang pucat, tapi tak sekalipun aku
bercerita pada ibuku karena aku takut ibu jadi khawatir, lama-kelaman ibukupun
curiga kenapa aku sering sekali berwajah pucat. Saat itu juga ibuku membawa aku
ke dokter dan kata dokter itu aku hanya darah rendah biasa. Akupun lega dengan
pernyataan dokter itu, aku jadi merasa baik-baik saja. Hari di mana Ujian
sekolah itu datang aku harus berjuang demi mendapat nilai yang terbaik dan pada
akhirnya aku pun mendapatkan nilai yang cukup memuaskan sehingga aku dapat
melanjutkan di sekolah negeri yang aku
inginkan .
Dan saat itu aku senang sekali, aku bisa memakai seragam
baru, sepatu baru, punya teman baru, sekolah baru serasa semuanya baru.
beberapa bulan aku sekolah di situ aku jatuh dari kursi yang rasanya sangat sakit yang sampai membuat kaki mati rasa, saat itu aku begitu ketakutan “ada, apa dengan kakiku kenapa jadi seperti ini.” Dalam hatipun aku bertanya seperti itu. Setelah beberapa jam kemudian baru kakiku bisa untuk di gerakkan walaupun sangat berat sekali bila aku mengangkat kakiku untuk berjalan. Lama sekali aku merasakan kakiku yang begitu sakit selama berbulan-bulan. Di saat itu aku berdoa “Tuhan, kenapa ini tak kunjung sembuh, ini rasanya sakit tuhan,, aku mohon hentikan rasa sakit ini dengan kuasamu.” Dengan menangis aku berdoa seperti itu. Dan tak lama kemudian rasa sakit itu hilang sedikit demi sedikit tetapi lama-kelamaan kondisiku semakin tak terkendali ,, membuat aku jadi sering pingsan.
beberapa bulan aku sekolah di situ aku jatuh dari kursi yang rasanya sangat sakit yang sampai membuat kaki mati rasa, saat itu aku begitu ketakutan “ada, apa dengan kakiku kenapa jadi seperti ini.” Dalam hatipun aku bertanya seperti itu. Setelah beberapa jam kemudian baru kakiku bisa untuk di gerakkan walaupun sangat berat sekali bila aku mengangkat kakiku untuk berjalan. Lama sekali aku merasakan kakiku yang begitu sakit selama berbulan-bulan. Di saat itu aku berdoa “Tuhan, kenapa ini tak kunjung sembuh, ini rasanya sakit tuhan,, aku mohon hentikan rasa sakit ini dengan kuasamu.” Dengan menangis aku berdoa seperti itu. Dan tak lama kemudian rasa sakit itu hilang sedikit demi sedikit tetapi lama-kelamaan kondisiku semakin tak terkendali ,, membuat aku jadi sering pingsan.
Ketakutan menghampiriku, tapi tak sedikitpun aku mengadu
pada ibuku tentang kondisiku saat itu. Setiap malam aku selalu bertanya pada
Tuhan di dalam doaku “Yaa allah kenapa aku jadi seperti ini ada apa sebenarnya
aku ini ya allah dan ya allah hamba mohon hentikan semua ini hamba lelah, ?”
tetapi tangisanku, doaku itu tak sedikitpun merubah keadaan.
Waktu pun berlalu, perutkupun semakin membuncit,
membuatku seperti orang hamil/bungsu lapar aku tak tau kenapa semua itu terjadi
pada tubuhku yang mungil , suatu saat ada orang yang bertanya padaku “hay nak,
kamu hamil ya kok perutnya besar ?” dengan tersenyum aku menjawabnya “astagfirullah,
naudzhubillah, endak kok.” dengan sopan
aku segera pulang dan menangis dalam sholatku aku mengadu pada Allah. Banyak
temanku yang bertanya seperi itu , Dalam hatiku aku sakit hati sekali tapi apa
daya aku hanya bisa tersenyum J.
Saat itu aku duduk di bangku kelas 2 SMP dan yang berarti
aku merasakan kesakitan sudah 1thn lebih. Lama-kelamaan ibukupun curiga dengan
keadaanku yang saat itu samakin memburuk karena aku batuk selama lebih dari 3
bulan tak kunjung sembuh. Ibukupun mulai mengajakku pergi ke pukesmas dan dari
pukesmas di rujuk ke BPMP/BP4 atau apa yaa aku lupa :D di situ aku di ronsen
dan dokter berkata kalau paru-paruku baik-baik saja tetapi dia curiga dengan
perutku yang besar dan keras sekali lalu dia menyarankan untuk di rujuk ke
RS.Kariadi, dan di saat itupun aku mulai ketakutan dengan keadaanku sendiri.
Pada saat itu aku datang di kariadi setelah dokter memeriksaku dia berkata
“sepertinya ini kanker dek, tapi tenang ini belum pasti ,, agar pasti adek mau
untuk menginap di sini agar kami tau apa penyakit adek.” Dan di waktu itupun
aku menangis dalam hati dan bertanya “ Tuhan, apa salahku hingga kau hukum aku seperti
ini ?” dengan menangis aku bertanya seperti itu dalam hatiku.
Setelah 2 hari aku di rumah sakit tanpa ada pemeriksaaan
akupun bertemu dengan Dokter BAMBANG dialah orang yang akan menanganiku dan dia
berkata aku akan di operasi. Aku tak tau dan tak mengerti kenapa semuanya jadi
seperti ini, aku takut sekali di operasi tetapi dengan tegar aku menjalani
semua itu, Setelah itu dokter BAMBANG bilang kalau aku mengindap penyakit
Leukimia(CML) hatiku begitu hancur saat itu , aku hanya terdiam dan menangis
dalam hati.
akupun bertanya-tanya “ bagaimana hati ibuku, pasti dia lebih hancur dari aku ? kenapa tuhan memberikan cobaan yang berat seperti ini di keluarga kecilku ?”. setelah aku di perbolehkan pulang akupun di berikan obat yang harus di minum setiap hari dan aku harus ke rumah sakit sebulan sekali dengan tabah aku menjalani itu semua.
akupun bertanya-tanya “ bagaimana hati ibuku, pasti dia lebih hancur dari aku ? kenapa tuhan memberikan cobaan yang berat seperti ini di keluarga kecilku ?”. setelah aku di perbolehkan pulang akupun di berikan obat yang harus di minum setiap hari dan aku harus ke rumah sakit sebulan sekali dengan tabah aku menjalani itu semua.
Tapi lama-lama kok semua ini tak kunjung selesai,
akupun saat itu sempat marah dengan
kaadaanku saat itu. Aku mulai bosan, aku mulai memberontak saat itu, aku jadi
malas-malassan minum obat dan akupun melanggar semua peraturan-peraturan yang
di kasih tau dokter Bambang, aku jadi sering jajan sembarangan tapi setelah
satu bulan sepeti itu keadaankupun menjadi hampir tak terkendali hasil
laboratoriumku pun memburuk semua kata dokter Bambang, tapi aku tetap tak
peduli saat itu. tak ku sadari kelakuanku saat itu membuat ibuku menangis dalam
doanya.
tak sengaja aku mendengar ibuku berdoa di tengah malamnya, dia menangis sampai tersedu memohon kepada tuhan agar aku sembuh dan saat itu hatiku ikut menangis mendengar itu semua. Begitu jahatnya aku melalukan hal seperti itu yang tanpa ku sadari menyakiti ibuku.
tak sengaja aku mendengar ibuku berdoa di tengah malamnya, dia menangis sampai tersedu memohon kepada tuhan agar aku sembuh dan saat itu hatiku ikut menangis mendengar itu semua. Begitu jahatnya aku melalukan hal seperti itu yang tanpa ku sadari menyakiti ibuku.
Dan di dalam hatiku aku berjanji kalau aku tidak akan seperti itu lagi. Akupun sadar kalau aku tidak boleh memikirkan
kapan aku sembuh atau kapan aku berhenti meminum obat ini. Tapi yang harus aku
pikirkan adalah bagaimana caranya aku bisa membuat ibuku dan orang-orang yang
sayang sama aku bangga dengan kesuksesanku nanti dan bagaimanan aku bisa meraih
dan mengejar cita-citaku itu.
Saat ini aku sudah
duduk di bangku kelas 2 SMK, bersekolah di SMKN 8 SEMARANG dan mengambil
jurusan MULTIMEDIA. kenapa aku mengambil jurusan multimedia karena aku bertekat
untuk menggapai cita-citaku menjadi seorang PHOTOGRAPER dan DESIGNER yang hebat
dan terkenal. walaupun aku menggapai itu semua dengan kesulitan, berbeda dari
orang-orang biasanya seperti ketika aku harus pulang sore lalu kakiku penuh
dengan memar seperti orang habis di pukul/kaki yang kaku atau ketika aku punya
banyak tugas aku sering mengeluh kesakitan di bagian tanganlah, kakilah ataupun
juga perut.
Tapi aku akan tetap
menjalani semua itu dengan ketabahan dan kesabaran karena aku tau kalau ini
semua hanya ujian dari allah, karena allah sangat sayang sama aku dan aku harus
bisa melewati semua ujian ini entah di iringi air mata ataupun rasa sakit yang
sangat- sangat mendalam, tapi aku harus
tetap tersenyum
Tapi aku yakin suatu saat kebahagiaan, indahnya hidup akan ku raih, ALLAH sudah merencanakan sesuatu yang indah untuk hidupku kelak.
Tapi aku yakin suatu saat kebahagiaan, indahnya hidup akan ku raih, ALLAH sudah merencanakan sesuatu yang indah untuk hidupku kelak.
Nah itulah pengalamanku
di masa lalu
sungguh hati ini begitu sedih ,membaca tulisan mu ,semoga Allah memberi kesembuhan ,adikku semoga engkau tabah n sabar sukses dan gemilang sudah menanti kita dik